LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN — Dari dapur kecil di Balikpapan, chef muda Siti Aisyah berhasil membawa Patin Bandara dan daun Mekai khas Kalimantan hingga panggung nasional.
Perjalanan Siti dimulai dari berbagai lomba kuliner di tingkat kota, seperti di Scako dan Dome Balikpapan, hingga akhirnya menembus ajang Kreativisia 2025 dan menjadi finalis nasional. “Awalnya cuma ikut lomba sambal di Scako, lalu di Samarinda. Dari situ saya belajar banyak,” kata Siti, Kamis (30/10/2025).
Menu andalannya, Patin Bandara, terinspirasi dari cita rasa lokal Balikpapan. Ia sudah meraih juara dua di ajang pemilihan menu khas Dome, juara dua di Scako, dan juara satu tingkat kota serta provinsi sebelum berangkat ke Palembang untuk final nasional.
Namun perjalanan itu tak mudah. Untuk pertama kalinya, Siti berjuang sendiri tanpa chef pendamping. “Saya sempat menangis di bandara karena sendirian. Tapi justru tekanan itu jadi semangat untuk membuktikan kemampuan,” ujarnya.
Selain Patin Bandara, Siti juga mengembangkan Ayam Balkot dan Pizza Mekai dengan keunikan tanpa MSG. Ia menggantinya dengan daun Mekai, tanaman khas Kalimantan yang hanya tumbuh di Melak dan Kalbar. “Banyak orang Kalimantan pun belum tahu daun ini. Setiap daerah menyebutnya berbeda,” jelasnya.
Siti berterima kasih kepada Disporapar Balikpapan yang terus memberi dukungan selama proses persiapan. “Mereka bantu evaluasi, verifikasi, sampai trial presentasi. Walaupun chef pendamping tak bisa ikut, Dispora tetap support penuh,” tambahnya.
Kini, kisah Siti bukan sekadar tentang lomba, tapi tentang semangat anak muda Balikpapan yang mampu mengangkat rasa lokal ke level nasional bahkan mendunia.(*/ADV/Dispora Balikpapan)















