LINTASRAYA.COM, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan air bersih bagi masyarakat Balikpapan, dengan menyiapkan sederet program dan informasi penting terkait kondisi dan rencana PTMB ke depan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PTMB, Saharuddin SE, MM, saat ngobrol santai pada Rabu (31/07/2024).
Saharuddin menjelaskan bahwa kebutuhan dasar air bersih bagi seluruh pelanggan di Balikpapan diperkirakan mencapai 119.578 meter kubik per hari. Namun, kapasitas produksi air bersih saat ini hanya sebesar 91.853 meter kubik per hari, menciptakan defisit distribusi sebesar 8.148 meter kubik per hari.
“Defisit ini menjadi tantangan besar bagi kami. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota,” ujarnya.
Saat ini pun kata dia, Penggiliran air masih terjadi karena beban Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Damai yang cukup besar. Ada penurunan kapasitas produksi akibat kebocoran pipa yang menyebabkan operasi tidak bisa optimal, serta beban yang melebihi kapasitas.
“Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dan pemerajaan pipa untuk mengatasi masalah ini, namun upaya ini membutuhkan waktu,” ujarnya.
Solusi dan Langkah Ke Depan
Namun pihak PTMB telah menyiapkan Solusi dan Langkah ke depan untuk melakukan perbaikan dan peremajaan pipa, serta terus berupaya menambah produksi air bersih untuk meningkatkan cakupan layanan.
“Sejak awal, kami sudah berkoordinasi dengan kabupaten sekitar Balikpapan, Balai Wilayah Sungai (BWS), Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), serta Kementerian Dalam Negeri. Semua ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan air bersih dapat dinikmati oleh seluruh warga Balikpapan,” tambahnya.
Bahkan, lanjutnya, dalam waktu dekat akan melakukan rapat dengan OIKN bersama Walikota Balikpapan untuk membahas kelanjutan pemanfaatan sumber air dari Sepaku Semoi sebanyak 500 liter per detik (lps) sebagai tambahan layanan di Balikpapan. Kami sangat optimis bahwa tambahan ini akan membantu mengatasi defisit air yang saat ini kami alami,” ungkap Saharuddin.
Ditambah dengan Rencana intake Mahakam juga sudah dalam tahap studi kelayakan (FS). Dengan meneruskan ke Bappenas agar intake Mahakam dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional agar proyek ini bisa berjalan lebih cepat. Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi kebutuhan air bersih di Balikpapan.
Sementara untuk Rencana desalinasi air payau di Somber dan air laut di Kampung Baru sudah masuk tahap analisis keuangan. Mengingat, ini metode baru, pihaknya harus benar-benar menghitung biaya operasional agar air bersih yang dihasilkan tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Insya Allah, proyek ini akan berjalan pada tahun 2025. Saat ini ada lebih dari 8 proposal yang sedang kami kaji, dengan dua opsi pembiayaan, yaitu B2B KPBU atau investasi dari PTMB. Keputusan ini akan diambil setelah analisis keuangan selesai,” urainya.
Dirinya mengimbau agar Masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan air. Pasca Covid-19, Balikpapan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, terutama dari sisi pengembangan hunian. Untuk memenuhi kebutuhan dasar pengembangan, salah satunya adalah air. PTMB akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DISPERKIM) Balikpapan agar segera mendapatkan solusi terkait permasalahan layanan cakupan air. Beberapa alternatif yang bisa dilaksanakan termasuk menjalankan Perwali PAH Nomor 23 tahun 2023 mengenai Program Tangkap Air Hujan dan berkolaborasi bersama.
“Kami optimis bahwa dengan berbagai upaya dan kerjasama ini, kualitas dan ketersediaan air bersih di Balikpapan akan semakin baik. Kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Balikpapan. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan kota yang lebih bersih dan sehat,” tutup Saharuddin.
Rincian tambahan:
1. Defisit Distribusi Air
– Kebutuhan: 119.578 meter kubik/hari
– Produksi: 91.853 meter kubik/hari
– Defisit: 8.148 meter kubik/hari
2. Penyebab Penggiliran Air
– Beban IPA Kampung Damai yang besar
– Kebocoran pipa
– Kapasitas yang tidak optimal
3. Upaya Perbaikan
– Pemerajaan pipa
– Koordinasi dengan pihak terkait: kabupaten sekitar, BWS, OIKN, Kementerian Dalam Negeri
4. Pemanfaatan Sumber Air
– Rapat dengan OIKN dan Walikota untuk pemanfaatan sumber air Sepaku Semoi: 500 lps
5. Proyek Intake Mahakam
– Tahap studi kelayakan (FS)
– Proposal kepada Bappenas agar masuk Proyek Strategis Nasional
6. Proyek Desalinasi
– Air payau di Somber dan air laut di Kampung Baru
– Tahap analisis keuangan
– Metode pembiayaan: B2B KPBU atau investasi PTMB
– Target operasi: Tahun 2025
7. Program Pemerintah
– Perwali PAH Nomor 23 tahun 2023: Program Tangkap Air Hujan
Dengan langkah-langkah strategis dan upaya berkelanjutan, PTMB berkomitmen untuk memastikan ketersediaan dan kualitas air bersih di Balikpapan terus meningkat, demi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.(*/ADV/wan)